NIM : 2110951004

.

Cover

Ini merupakan cover blog mata kuliah elektronika

Spesifikasi Unit Op-Amp

Klik gambar slide untuk melihat pembahasan materi spesifikasi unit op-amp

Aplikasi Comparator Inverting dengan Vref=0

Slide ini merupakan halaman pembahasan rangkaian pengaplikasian dan penjelasan dari materi comparator inverting dengan Vref=0

Aplikasi Triangle Generator

Slide ini merupakan halaman pembahasan pengaplikasian dan penjelasan dari materi triangle generator

Aplikasi Filter BPF

Slide ini merupakan halaman pembahasan pengaplikasian dan penjelasan dari materi filter BPF

Sabtu, 10 Juni 2023

M3_Laporan Akhir 1




1. Jurnal
[Kembali]
Gambar 1. jurnal praktikum percobaan 1

2. Alat dan Bahan [Kembali]
Gambar 2. modul D'lorenzo
  1. Panel DL 2203D 
  2. Panel DL 2203C 
  3. Panel DL 2203S 
Gambar 3. Jumper
       4. Jumper
        5. IC 74LS112
Gambar 4. IC 74LS112
          6. Switch
Gambar 5. switch
            7. Power DC
Gambar 6. switch
            8. Logicprobe
Gambar 7. Logicprobe
3. Rangkaian Simulasi [Kembali]
Gambar 8. rangkaian percobaan 1 pada proteus
Gambar 9. Rangkaian percobaan 1 pada modul d'lorenzo
4. Prinsip Kerja Rangkaian [Kembali]

Rankaian percobaan 1 ini adalah rangkain dalam dari asynchronous binary counter 4 bit. Dimana, terdapat 4 buah IC 74LS112 (IC JK-flipflop) dimana cara kerjanya menggunakan prinsip kerja T-flipflop, yaitu inputan kaki JK-flipflop digabung menjadi 1 inputan. Prinsip kerja dari rangkaian asynchronous binary counter ini adalah output dari flipflop sebelumnya mempengaruhi input CLK flipflop selanjutnya.

Pada saat kondisi awal, rangkaian asynchronous ini dalam keadaan mati sehingga output yang dihasilkan masing-masing IC adalah 0. Pada rangkaian dapat diketahui bahwa kaki set (S), reset (R), dan CLK adalah active low (logika 0). Sehingga, pada saat rangkaian dihidupkan kaki S dan R tidak hidup, karena diberi logika 1. Dan jika diperhatikan kaki T-flipflop akan terus aktif (berlogika 1), karena terhubung langsung dengan sumber.

Ketika rangkaian baru hidup, CLK tidak akan langsung hidup, karena CLK baru menerima perubahan input awal dari 0 Ã  1, lalu pulsa akan mengirimkan sinyal kembali dari 1 Ã  0 dan selanjutnya berubah dari 0 Ã  1. Karena CLK merupakan active low, pada saat pulsa mengirimkan sinyal perubahan dari 1 Ã  0, CLK akan aktif dan mentrigger rangkaian T-flipflop untuk menghasilkan output Q1 = 1 (output ini disimpan untuk keadaan selanjutnya). Kondisi sinyal pulsa dari 1 Ã  0 ini dinamakan kondisi falltime, sehingga dapat diketahui rangkaian flipflop nya aktif ketika sinyal clock dalam kondisi falltime (perubahan sinyal dari 1 Ã  0).

Sebelumnya output dari Q1 ketika dalam keadaan mati adalah 0, lalu pada saat rangkaian dihidupkan dan CLK memberikan trigger, output dari Q1 berubah menjadi 1 (terjadi toogle). Output Q1 ini selanjutnya menjadi output pada CLK di flipflop ke 2, karena input CLK tidak terjadi di kondisi falltime (dari 1 Ã  0) maka CLK tidak aktif dan tidak mempengaruhi rangkaian T-flipflop. Oleh karena itu output dari Q2 = 0 (kondisi tetap/tidak berubah dari output sebelumnya).

Prinsip seperti ini berlanjut pada flipflop 3 dan 4, kemudian terus berulang secara berurutan dan berulang dari flipflop 1 hingga 4, tergantung dari banyak bit yang digunakan.

Dalam pengambilan dan pembacaan nilai desimal, yang berperan sebagai LSB adalah Q1 (output flipflop pertama), dan yang berperan sebagai MSB adalah Q4 (output flipflop terakhir).

5. Video Rangkaian [Kembali]

Video 1. Simulasi percobaan
6. Analisa [Kembali]

1. Analisa sinyal output yang dikeluarkan masing-masing T-flipflop ! kenapa flip-flop terakhir disebut MSB ?

a) analisa sinyal output yang dikeluarkan masing-masing T-flipflop !

Rangkaian yang dibuat pada percobaan 1 adalah rangkaian asynchronous counter. Dimana, output pada rangkaian flipflop pertama akan mempengaruhi input dari flipflop selanjutnya. Pada keadaan awal seluruh rangkaian dalam keadaan mati, sehingga output yang dihasilkan pada seluruh Q = 0 dan input CLK = 0.

Seperti yang terlihat pada rangkaian flipflop, kaki R, S dan CLK adalah aktif rendah. Dan pada T-flipflop kaki JK digabung menjadi satu. Ketika rangkaian dihidupkan, maka :

Sebelumnya flipflop pertama akan menerima inputan 0, pada saat baru hidup clock yang awalnya bernilai 0 akan menjadi 1. Pada saat ini, CLK belum menerima trigger dari sinyal pulsa dan pada saat berpindah nilai dari 1 --> 0, maka akan terjadi trigger pada rangkaian (kondisi falltime aktif). Sehingga, kaki JK pada saat ini akan mempengaruhi output Q untuk menghasilkan nilai 1 (terjadi toogle).

Selanjutnnya output Q = 1 pada flipflop 1 akan menjadi input pada flipflop 2. Perlu diingat bahwa pada rangkaian asynchronous counter output rangkaian akan menjadi input bagi rangkaian flipflop selanjutnya. Jadi, pada kondisi ini rangkaian flipflop 2 input CLKnya akan berubah dari 0 --> 1. Perubahan ini mengakibatkan CLK tidak aktif dan tidak mempengaruhi JK. Oleh karena itu, output Q pada flipflop 2 nilainya Q = 0 (nilainya tetap/sama dengan output Q2 sebelumnya di rangkaian flipflop yang sedang ditinjau).

Selanjutnya, output Q = 0 dari flipflop 2 menjadi input bagi flipflop 3. Hal ini tentu tidak mengakibatkan CLK aktif, karena perubahan input dari 0 --> 0 maka output Q tidak akan berubah dari kondisi flipflop 2 (kondisi awal tadi). Meskipun kaki JK aktif, tetapi CLK tidak aktif, maka tidak ada sinyal trigger yang mempengaruhi JK untuk keluaran Q. Oleh karena itu, output Q pada flipflop 3 nilainya nol (logika 0).

Output Q = 0 dari flipflop 3 akan menjadi input pada flipflop 4 di kaki CLK dan kondisi nya akan sama seperti pada flipflop 3. Dimana CLK tidak aktif dan menghasilkan Q4 = 0.

Selanjutnya, prinsip ini akan terulang sesuai dengan banyak bit yang dibutuhkan.

b) kenapa flipflop terakhir disebut MSB

flipflop terakhir didalam suatu rangkaian flipflop disebut MSB karena bit yang disimpan dalam flipflop tersebut memiliki bobot yang paling tinggi.

2. Analisa falltime dan risetime pada clock terhadap output pada percobaan yang dilakukan !

    Pada rangkaian flipflop di percobaan ini CLK akan aktif saat diberi inputan low. Pada kondisi awal clock dalam kondisi mati, artinya sinyal pulsa berada pada garis horizontal bawah (low = 0). Ketika rangkaian dihidupkan (diberi logika 1), maka terdapat perubahan sinyal dari 0 --> 1, pada saat  kondisi ini dinamakan kondisi risetime. Selanjutnya, pulsa akan terus memberikan sinyal, ketika sinyal clock berlogika dari 1 --> 0 maka pada saat ini dinamakan falltime.

7. Link Download [Kembali]
File Rangkaian  File HMTL 
Share:

M3_Laporan Akhir 2




1. Jurnal
[Kembali]
Gambar 1. jurnal percobaan 2a
Gambar 2. jurnal percobaan 2b

2. Alat dan Bahan [Kembali]
Gambar 2. modul D'lorenzo
  1. Panel DL 2203D 
  2. Panel DL 2203C 
  3. Panel DL 2203S 
Gambar 3. Jumper
        4. Jumper
        5. IC 74LS90
Gambar 4. IC 74LS90
        6. IC 7493
Gambar 5. IC 7493
          7. Switch
Gambar 6. switch
            8. Power DC
Gambar 7. switch
            9. Logicprobe
Gambar 8. Logicprobe

3. Rangkaian Simulasi [Kembali]
Gambar 10. Rangkaian percobaan 2a pada proteus
Gambar 11. Rangkaian percobaan 2b pada proteus
Gambar 12. Rangkaian percobaan 2 pada modul d'lorenzo

4. Prinsip Kerja Rangkaian [Kembali]
    Rangkaian percobaan 2 adalah rangkaian asynchronous binary counter, dimana pada percobaan ini menggunakan 2 buah IC, yaitu IC 74LS90 dan IC 7493. Dimana untuk IC 74LS90 merupakan counter decimal dari 0 Ã  9, dan IC 7493 merupakan counter hexadecimal dari 0 Ã  F. Pada masing-masing percobaan terdapat 4 buah kaki output, yaitu Q0/QA (LSB), Q1/QB, Q2/QC, Q3/QD (MSB) untuk menampilkan data biner yang dihasilkan. 

Pada rangkaian IC, kaki CKA akan mengasilkan output Q0 pada IC 74LS90 dan QA pada IC 7493, dan kaki CKB akan menghasilkan output Q1/QB, Q2/QC, Q3/QD.

1. Percobaan 2a
    Pada percobaan 2a, kaki CKA dan CKB di kedua IC terhubung menjadi 1 kesatuan dengan sumber        sinyal pulsa.

2. Percobaan 2b
    Pada percobaan 2b, kaki CKB pada IC 74LS90 merupakan hasil feedback dari output Q0 nya, dan kaki CKA pada IC 74LS90 dengan CKA dan CKB pada IC 7493 terhubung menjadi 1 kesatuan.

Sesuai dengan prinsip asynchronous counter, yaitu Saat CLK berubah, setiap flip-flop memeriksa status flip-flop sebelumnya dalam urutan dan memutuskan apakah harus berubah atau tidak. Misalnya, jika CLK berubah dari tinggi ke rendah, flip-flop pertama dalam urutan akan memeriksa statusnya. Jika flip-flop pertama saat ini dalam keadaan rendah, itu akan berubah menjadi tinggi. Perubahan ini akan mempengaruhi flip-flop kedua, yang kemudian memutuskan apakah harus berubah atau tidak, dan seterusnya hingga flip-flop terakhir dalam urutan.

5. Video Rangkaian [Kembali]
Video 1. Simulasi rangkaian percobaan
6. Analisa [Kembali]
Soal : kenapa hasil counter pada percobaan 2 tidak berurutas ? jelaskan !

ketidak beraturan hasil counter pada percobaan 2 terjadi karena pengaruh input dari sinyal clocknya. CKA akan mempengaruhi output dari Q0, dan CKB akan mempengaruhi Q1, Q2, Q3. Sehingga ketika nilai Q0 dan Q1, Q2, Q3 digabung menjadi 4 bit akan menghasilkan hasil counter yang tidak beraturan.

7. Link Download [Kembali]
Datasheet IC 74LS90 
File HMTL 
Share:

Kamis, 08 Juni 2023

M3_TP 2_Percobaan 3 Kondisi 3




1. Kondisi
[Kembali]
Buatlah rangkaian seperti gambar percobaan 3.b, ubah gerbang logika menjadi gerbang logika NOR

2. Gambar Rangkaian Simulasi [Kembali]
(Gambar 1. Rangkaian percobaan 3b)

3. Video Simulasi [Kembali]
(Video 1. Penjelasan rangkaian percobaan 3)

4. Prinsip Kerja [Kembali]

Dalam rangkaian ini menggunakan dua buah IC yang dapat digunakan sebagai counter up atau counter down, yaitu 

IC 74192 untuk perhitungan hexadecimal

IC 74193 untuk perhitungan decimal

Pada rangkain synchronous binary counter antara masing-masing flip-flop tidak saling mempengaruhi. Berbeda dengan asynchronous, pada synchronous output dari Q tidak akan menjadi input bagi rangkaian flip-flop selanjutnya. Hal ini karena clock yang dipasang pada rangkaian adalah secara paralel.

Pada rangkiaan ini gerbang logika sebagai pemberi nilai untuk nilai sinyal clock pada kaki counter (UP dan DN), jika sinyal clock aktif untuk kaki UP maka rangkaian akan bersifat counter up, dan jika sinyal clock aktif untuk kaki DN maka rangkian akan bersifat counter down. Namun, apabila aktif keduanya maka, tidak akan terjadi counter pada rangkian.

Seperti terlihat pada rangkaian, ketika S4 dan S5aktif dan saklar tersebut langsung menghasilkan output pada Q0 dan Q2 tanpa mempengaruhi output sesudahnya.


5. Link Download [Kembali]
File HTML 
Share:

M3_TP 1_Percobaan 2 Kondisi 12




1. Kondisi
[Kembali]
Buatlah rangkaian seperti gambar percobaan 2, ganti probe dengan seven segment dan ubah besar sumber menjadi 3 volt

2. Gambar Rangkaian Simulasi [Kembali]
(Gambar 1. Rangkaian percobaan 2a)

(Gambar 2. Rangkaian percobaan 2b)

3. Video Simulasi [Kembali]
(Video 1. Penjelasan rangkaian 2a dan 2b)

4. Prinsip Kerja [Kembali]

Sebuah rangkaian asynchronous binary counter adalah jenis rangkaian digital yang digunakan untuk menghitung secara otomatis dalam sistem biner. Ini terdiri dari beberapa flip-flop yang diatur dalam urutan biner, dan setiap flip-flop mewakili satu bit dalam urutan tersebut.

Rangkaian asynchronous binary counter terdiri dari beberapa flip-flop yang diatur secara berurutan. Setiap flip-flop mewakili satu bit dalam urutan biner. Misalnya, jika kita memiliki empat flip-flop, kita dapat membentuk sebuah counter empat bit yang dapat menghitung dari 0 hingga 15 (dalam sistem desimal).

Saat CLK berubah, setiap flip-flop memeriksa status flip-flop sebelumnya dalam urutan dan memutuskan apakah harus berubah atau tidak. Misalnya, jika CLK berubah dari tinggi ke rendah, flip-flop pertama dalam urutan akan memeriksa statusnya. Jika flip-flop pertama saat ini dalam keadaan rendah, itu akan berubah menjadi tinggi. Perubahan ini akan mempengaruhi flip-flop kedua, yang kemudian memutuskan apakah harus berubah atau tidak, dan seterusnya hingga flip-flop terakhir dalam urutan.

Namun, jika pada saat CLK berubah, flip-flop sebelumnya dalam urutan sudah berada dalam keadaan rendah, maka flip-flop yang sedang diperiksa akan tetap dalam keadaan rendah. Ini mengindikasikan bahwa counter harus tetap pada nilai saat ini dan tidak maju.

Proses ini terjadi secara berulang pada setiap siklus CLK, dan setiap perubahan flip-flop yang terjadi menghasilkan perubahan dalam nilai biner yang mewakili nilai saat ini dari counter. Misalnya, dalam counter empat bit, perubahan dari 0000 (0 desimal) ke 0001 (1 desimal) terjadi ketika flip-flop pertama berubah menjadi tinggi saat CLK berubah.

Pada rangkaian diatas menggunakan 2 buah IC yang digunakan, yaitu IC 74LS90 dan 7493. Masing-masing IC akan menghasilkan output 4 buah bilangan biner.

IC 74LS90 = counter, decimal 0 - 9

IC 7493 = counter, hexadecimal 0 - F

5. Link Download [Kembali]
Datasheet 74LS90 
Share:

Jumat, 02 Juni 2023

Modul 3 Sistem Digital




Modul III
Counter

1. Tujuan
[Kembali]
 1. Merangkai dan Menguji operasi logika dari counter asyncron dan counter syncronous.           2. Merangkai dan Menguji aplikasi dari sebuah Counter

2. Alat dan Bahan [Kembali]
  1. Panel DL 2203D 
  2. Panel DL 2203C 
  3. Panel DL 2203S 
4. Jumper

3. Dasar Teori [Kembali]

Counter  
Counter  adalah  sebuah  rangkaian  sekuensial  yang  mengeluarkan  urutan statestate tertentu, yang merupakan aplikasi dari pulsa-pulsa inputnya. Pulsa input dapat berupa pulsa clock atau pulsa yang dibangkitkan oleh sumber eksternal dan muncul pada interval waktu tertentu. Counter banyak digunakan pada peralatan yang berhubungan  dengan  teknologi  digital,  biasanya  untuk menghitung  jumlah kemunculan  sebuah  o kejadian/event  atau  untuk menghitung  pembangkit  waktu. Counter yang mengeluarkan urutan biner dinamakan Biner Counter. Sebuah n-bit binary counter terdiri dari n buah flip-flop, dapat menghitung dari 0 sampai 2n - 1 . Counter secara umum diklasifikasikan atas counter asyncron dan counter syncronous.   
a. Counter Asyncronous   
Counter  Asyncronous  disebut  juga Ripple Through  Counter  atau Counter Serial (Serial Counter), karena output masing-masing flip-flop yang digunakan akan bergulingan (berubah kondisi dan “0” ke “1”) dan sebaliknya secara berurutan atau langkah demi langkah, hal ini disebabkan karena hanya flipflop  yang  paling  ujung  saja  yang  dikendalikan  oleh  sinyal  clock, sedangkan sinyal clock untuk flip-flop lainnya diambilkan dan masing-masing flip-flop sebelumnya.
 
Gambar 3.3 Rangkaian Counter Asyncronous

b. Counter Syncronous   
Counter syncronous disebut sebagai Counter parallel, output flipflop yang digunakan bergulingan secara serempak. Hal ini disebabkan karena masing-masing flip- flop tersebut dikendalikan secara serempak oleh sinyal clock.
Gambar 3.4 Rangkaian Counter Syncronous

Share:

Blogger news

Blogger templates