1. Tujuan [kembali]
Mengetahui dan memahami spesifikasi dari unit Operational-Amplifier(Op-Amp) 741
2. Alat dan Bahan [kembali]
Pada rangkaian yang ada pada blog ini menggunakan resistor sebagai bahan untuk menghambat tegangan dan arus yang masuk pada op-amp.
4. OP-amp
Pada simulasi rangkaian materi unit spesifikasi op-amp digunakan op-amp dengan model LM358N, berikut merupakan gambar op-amp LM358N dan pinoutnya
3. Ground
Grounding listrik juga bisa diartikan sebagai sistem
pertanahan pada suatu instalasi listrik
yang mampu meniadakan beda potensial dengan cara mengalirkan arusnya ke
tanah atau bumi.
1. Resistor Tetap (fixed resistor)
Fixed Resistor atau resistor tetap merupakan jenis resistor
yang mempunyai nilai resistansi atau hambatan tetap. Nilai resistansi atau
hambatan resistor ini seringkali ditandai dengan gelang kode warna yang ada
pada badan resistor. Resistor tetap memiliki sejumlah ukuran atau batas
maksimum daya yang bisa dilewatkan.
Berdasarkan batas keterampilan melewatkan daya itu resistor
tetap dipecah dalam sejumlah ukuran kapasitas daya sebagai berikut ini : 1/16
watt, 1/8 watt, 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, 2 watt, 3 watt, 5 watt, 10 watt, 20
watt. Di samping itu, jenis resistor menurut bahannya bisa diklasifikasikan
menjadi : resistor komposisi karbon, resistor film karbon, dan resistor film
logam.
Berikut ini penjelasan mengenai kode warna pada komponen resistor.
- Resistor dengan
4 warna
Warna pada gelang 1 dan 2 menunjukkan koefisien nilai, untuk gelang 3 sebagai pengali (multiplier), dan gelang 4 sebagai ambang batas toleransi.
- Resistor dengan
5 warna
Warna pada gelang 1, 2, dan 3 menunjukkan koefisien nilai, gelang 4 sebagai pengali (multiplier), dan untuk gelang ke-5 sebagai ambang batas toleransi.
- Resistor dengan
6 warna
Warna gelang 1, 2, dan 3 menunjukkan koefisien nilai, gelang 4 sebagai pengali (multiplier), dan gelang ke-5 sebagai ambang batas toleransi sedangkan untuk gelang ke-6 menunjukan koefisien suhu.
Nilai resistor
dengan 4 gelang warna diatas:
Gelang ke-1 berwarna coklat = 1
Gelang ke-2 berwarna jingga/orange = 3
Gelang ke-3 berwarna biru = 6 atau 106
atau 1 Megaohm
Gelang ke-4 berwarna emas = ± 5%
Nilai resistor
= 13 * 106 dengan toleransi ±5%
Nilai resistor
= 13.000.000 ohm = 13 Megaohm dengan toleransi ±5%
Nilai toleransi
resistor = 13.000.000 x 5% = 650.000 ohm
Nilai batas
maksimum resistor = 13.000.000 + 650.000 = 13.650.000 ohm
Nilai batas
minimum resistor = 13.000.000 - 650.000 = 12.350.000 ohm
Resistor dapat
dikatakan masih baik apabila memiliki nilai hambatan lebih besar sama dengan
12.350.000 ohm dan lebih kecil sama dengan 13.650.000 ohm (12.350.000 ohm <
nilai R < 13.650.000 ohm)
2. Resistor Nilai Berubah
(variable resistor)
Variable Resistor yakni jenis resistor yang nilai
resistansinya bisa ditentukan dan diubah-ubah cocok keinginan. Variable
resistor bisa diklasifikasikan menjadi :
a.
Potensiometer
Potensiometer merupakan jenis variable resistor yang nilai
resistansinya bisa berubah-ubah dan ditata dengan teknik memutar porosnya
melewati tuas yang ada pada potensiometer. Nilai resistansi potensiometer
seringkali tertulis pada badan potensiometer dalam format kode angka.
b. Trimpot
Untuk menata nilai resistansinya, seringkali dibutuhkan sebuah alat tolong seperti obeng kecil guna dapat memutar porosnya.
c.
Rheostat
Rheostat yakni jenis variable
resistor yang bisa beroperasi pada tegangan dan arus yang tinggi. Rheostat
tercipta dari lilitan kawat bahan resistif dan untuk menata nilai resistansinya
memakai penyapu yang bergerak di unsur atas toroid.
3. Thermistor (thermal resistor)
Thermistor merupakan jenis
resistor yang mempunyai kepekaan tinggi terhadap suhu atau temperature.
Thermistor yaitu jenis resistor yang mempunyai kepekaan tinggi terhadap suhu
atau temperature.
4. LDR
LDR yaitu singkatan dari Light Dependant
Resistor. LDR merupakan jenis resistor yang mempunyai kepekaan tinggi terhadap
intensitas cahaya yang diterimanya. Semakin besar intensitas cahaya yang
diterima maka semakin rendah resistansi resistor tersebut.
Catatan :
- Semua nilai tegangan, kecuali dinyatakan lain adalah sehubungan dengan titik tengah antara Vcc+ dan Voc-.
- Tegangan diferensial berada di terminal input-nonpembalik sehubungan terminal input pembalik.
- Besarnya tegangan masukan tidak boleh melebihi besar tegangan suplai (15 v), mana yang lebih kecil.
- Output dapat dikorsleting ke ground atau catu daya. Untuk UA741M saja, durasi hubung pendek yang tidak terbatas berlaku pada (atau dibawah) suhu wadah 125°C.
- Untuk pengoperasian di atas suhu udara bebas 25°C, lihat kurva penurunan disipasi, bagian 2. Dalam paket J dan JG, chip UA741C dipasang dengan paduan; Chip uA741C dipasang di kaca.
- V10 Tegangan Offset Input : Tegangan offset input terlihat biasanya 1 mV, tetapi bisa mencapai 6 mV. Tegangan offset keluaran kemudian dihitung berdasrkan rangkaian yang digunakan. Jika kondisi terburuk yang mungkin menarik ialah nilai maksimum harus di gunakan. Nilai tipikal adalah nilai yang lebih umum diharapkan saat menggunakan op-amp.
- I10 Arus Offset Input : Arus offset input terdaftar biasanya 20 nA, sedangkan nilai yang diharapkan adalah 200 nA.
- IIB Arus Bias Input : Arus bias input biasanya 80 nA dan mungkin sebesar 500 nA.
- VICR Rentang Tegangan Input Mode Umum : Parameter ini mencantumkan tegangan input yang dapat bervariasi (menggunakan suplai ±15 V), sekitar ±12 hingga ±13 V. Amplitudo input yang lebih besar (besar dari nilai ini mungkin akan mengakibatkan distorsi output dan harus dihindari.
- VOM Ayunan Tegangan Keluaran Puncak Maksimum : Parameter ini mencantumkan nilai terbesar yang mungkin berbeda dari keluaran (menggunakan ±15 V). Tergantung pada rangkaian gain loop tertutup. Sinyal input harus dibatasi untuk menjaga agar output tidak bervariasi dengan jumlah yang tidak lebih besar dari ±12 V, dalam kasus terburuk, atau dengan ±14 V.
- AVD Amplikasi Tegangan Diferensial Sinyal Besar : Loop terbuka dari op-amp. Sementara nilai minimum 20 V/mV atau 20.000 V/V terdaftar, pabrikan juga mencatumkan nilai tipikal 200 V/mV atau 200.000V/V.
- ri Resistansi Input : Resistansi input op-amp ketika diukur pada loop terbuka biasanya 2 MΩ tetapi juga hanya 0,3 MΩ atau 300 kΩ. Dalam rangkaian loop tertutup, impedensi input ini bisa jauh lebih besar.
- rο Resistansi Output : Resistansi output op-amp biasanya terdaftar sebagai 75 Ω. Tidak ada nilai minimum atau maksimum yang diberikan oleh pabrikan untuk op-amp ini. Dalam rangkaian loop tertutup, impedensi output bisa lebih rendah, tergantung pada penguatan rangkaian.
- Ci Kapasitansi Input : Untuk pertimbangan frekuensi tinggi, akan sangat membantu untuk mengetahui bahwa input ke op-amp biasanya memiliki kapasitansi 1,4 pF, nilai yang umumnya kecil dibandingkan dengan kabel liar.
- CMRR Rasio Penolakan Mode Umum : Parameter op-amp terlihat biasanya 90 dB tetapi bisa mencapai 70 dB. Karena 90 dB sama dengan 31622,78. Op-amp memperkuat kebisingan (input umum) lebih dari 30.000 kali lebih sedikit daripada input perbedaan.
- ICC Arus Suplai : Op-amp menarik banyak 2,8 mA, biasanya dari suplai tegangan ganda, tetapi arus yang ditarik bisa sedikitnya 1,7 mA. Parameter ini membantu pengguna menentukan ukuran suplai tegangan yang akan digunakan. Ini juga dapat digunakan untuk menghitung daya yang dihamburkan oleh IC (PD = 2VCCICC).
- PD Disipasi Daya Total : Daya total yang dihamburkan oleh om-amp biasnya 50 mW tetapi bisa mencapai 85 mW. Mengacu pada parameter sebelumnya, op-amp akan disipasi sekitar 50 mW ketika menarik sekitar 1,7 mA menggunakan suplai ganda 15 V. Pada tegangan siplai yang lebih kecilm arus yang ditarik akan lebih sedikit dan daya total yang dihamburkan juga akan lebih sedikit.
7. Contoh, Latihan, dan Soal Pilihan Ganda [kembali]
7.3. Soal Pilihan Ganda [kembali]
0 komentar:
Posting Komentar