Kontrol Penerangan Ruangan
- Mengetahui tentang cara kerja dari rangkaian lampu ruang kerja otomatis.
- Mengetahui prinsip kerja dan teori dari rangkaian lampu ruang kerja otomatis.
- Mensimulasikan Rangkaian sederhana lampu ruang kerja otomatis.
LM741 Pinout
Pin 1, Offset Null: Dengan menambahkan tegangan pada pin 1 untuk menghilangkan tegangan offset yang berguna menyeimbangkan teganan input.
Pin 2, Inverting input: input sinyal positif yang akan diperkuat menjadi terbalik.
Pin 3, Non-inverting input: input sinyal positif yang akan diperkuat tanpa membalik sinyal.
Pin 4, V-: Pada umumnya Op-amp menggunakan power supply simteris dimana pin 4 mendapatkan tegangan negatif.
Pin 5, Offset Null: Pasangan dengan pin 1 dengan menambahkan tegangan untuk mengatur tegangan offset.
Pin 6, Ouput: Terminal dimana keluaran sinyal hasil penguatan opamp.
Pin 7, V+: Pin yang mendapatkan tegangan suplai positif.
Pin 8, NC: not connected alias tidak digunakan.
Sensor ini mencakup 3 pin dan mereka adalah,
- Pin1 (VCC): 3.3V DC ke 5V DC
- Pin2 (GND): Ini adalah pin kandas
- Pin3 (OUT): Ini adalah pin keluaran. Ini memberikan sinyal tinggi ketika tidak ada suara dan menjadi RENDAH ketika suara terdeteksi. Anda dapat menghubungkannya ke pin digital apa pun di Arduino atau langsung ke relai 5V atau perangkat serupa.
spesifikasi
Spesifikasi sensor suara meliputi:
- Kisaran tegangan operasi adalah 3.⅗ V
- Arus operasi adalah 4 ~ 5 mA
- Penguatan tegangan 26 dB ((V=6V, f=1kHz)
- Sensitivitas mikrofon (1kHz) adalah 52 hingga 48 dB
- Impedansi mikrofon adalah 2.2k Ohm
- Frekuensi mikrofon m adalah 16 hingga 20 kHz
- Rasio sinyal terhadap noise adalah 54 dB
Resistor
merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur
tegangan listrik dan arus listrik. Resistor mempunyai nilai resistansi
(tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin
dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus
yang mengalir, berdasarkan persamaan hukum Ohm:
Satuan
Ohm (simbol: Ω)
adalah satuan SI untuk resistansi listrik, diambil dari nama Georg Ohm. Satuan yang
digunakan prefix:
Ohm = Ω
Kilo Ohm = KΩ
Mega Ohm = MΩ
Kode Warna
Resistor
Berdasarkan
pembacaan kode warnanya resistor ini dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :
- Kode Warna
Resistor 4 Gelang
- Kode Warna
Resistor 5 Gelang
- Kode Warna
Resistor 6 GelangPerbedaan resistor 6 warna ini adalah terdapat nilai toleransi suhu di digit paling akhir.
- Gelang ke-1 menentukan digit pertama
- Gelang ke-2 menentukan digit kedua
- Gelang ke-3 menentukan digit ketiga
- Gelang ke-4 menentukan Pengali
- Gelang ke-5 menentukan Toleransi
- Gelang ke-6 menentukan Toleransi suhu
- Gelang pertama warna coklat nilainya : 1
- Gelang ke - dua warna hitam nilainya : 0
- Gelang ke - tiga warna hitam nilainya : 0
- Gelang keempat warna orange nilainya : 103
- Gelang ke - lima warna cokalt nilainya : 1%
Dioda adalah
komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor, yang
memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar maju) dan
menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur).
Cara Kerja Dioda
Dioda semikonduktor hanya bisa melewati satu arus yang searah, pada saat dioda memperoleh arus akan maju satu arah (forward Bias). Karena di dalam dioda ada junction yaitu pertemuan konduktor antara tipe p dan tipe n. kondisi ini dapat dikatakan bahwa konduksi penghantar masih tergolong kecil. Sedangkan bila dioda diberi satu arah/bias mundur (Reverse bias) maka dioda tidak bekerja dan pada kondisi ini dioda mempunyai tahanan dalam yang tinggi sehingga arus sulit mengalir.
Apabila dioda silicon dialiri arus AC, maka yang mangalir hanya satu arah saja sehingga arus output dioda berupa arus DC. Dari kondisi tersebut maka dioda hanya digunakan pada beberapa pemakaian saja antara lain sebagai Penyearah setengah gelombang (Half Wave Rectifier), penyearah gelombang penuh (Full Wave Rectifier) dll.
3. Transistor NPN
Transistor adalah sebuah komponen di dalam elektronika yang diciptakan dari bahan-bahan semikonduktor dan memiliki tiga buah kaki. Masing-masing kaki disebu sebagai basis, kolektor, dan emitor.
- Emitor (E) memiliki fungsi untuk menghasilkan elektron atau muatan negatif.
- Kolektor (C) berperan sebagai saluran bagi muatan negatif untuk keluar dari dalam transistor.
- Basis (B) berguna untuk mengatur arah gerak muatan negatif yang keluar dari transistor melalui kolektor.
Transistor jenis NPN bekerja ketika input tegangan di kaki basis (Lb) melebihi tegangan ambang (0,7 V) maka transistor akan aktif (ON) dan membuat arus mengalir dari kolektor ke emitor (Lc). Berlaku juga sebaliknya, jika input basis diturunkan hingga dibawah tegangan ambang maka transistor akan OFF, perlahan Lc akan berhenti. Prinsip kerja inilah yang dapat menjadikan transistor NPN berfungsi sebagai sakelar atau switch.
4. Op-amp
- Penguatan Tegangan Open-loop atau Av = ∞ (tak terhingga)
- Tegangan Offset Keluaran (Output Offset Voltage) atau Voo = 0 (nol)
- Impedansi Masukan (Input Impedance) atau Zin= ∞ (tak terhingga)
- Impedansi Output (Output Impedance ) atau Zout = 0 (nol)
- Lebar Pita (Bandwidth) atau BW = ∞ (tak terhingga)
- Karakteristik tidak berubah dengan suhu
5. Sound Sensor
6. PIR Sensor
7. Tourch LDR Sensor
8. Lamp
9. Relay